PENYANYI jebolan YouTube, Justin Bieber menghina Indonesia.
Namun Ia membantahnya. Penyanyi Indonesia Syahrini meminta agar pacar
Selena Gomez itu meminta maaf. Namun penggemar Bieber di Indonesia
justru memarahi Syahrini.
Saat itu Justin Bieber
berkunjung ke London, pertengahan April lalu, untuk keperluan promosi
album terbarunya, Believe. Dalam sebuah konferensi pers, Justin
memperkenalkan tiga lagu terbarunya. Ia lalu bernyanyi diiringi musik
dari Mac Book milik managernya, Scott ‘Scooter’ Brown. Namun ia mengeluh
karena kualitas rekaman kurang baik.
Dan bagian yang menghebohkan
adalah ketika seorang wartawan yang hadir menanyakan di mana Justin
Bieber mendapatkan ilham untuk menciptakan salah satu lagu barunya, Be
Alright.
“Saat itu aku sedang di negara antah berantah,”
jawabnya.
Wartawan lalu bertanya dimanakah negara antah berantah
yang dimaksud Justin Bieber. Scoot menjelaskan bahwa itu adalah
Indonesia.
Justin Bieber lalu menyebutkan bahwa Indonesia adalah
negara yang tak mempunyai studio rekaman bagus.
“Aku merekamnya di
sebuah studio. Di tempat kecil. Mereka tak tahu apa yang mereka
lakukan,” kata penyanyi asal Kanada ini.
Pernyataan Justin Bieber
yang saat itu tampak sedang bete tersebut langsung mendapat sorotan dari
media lokal. Lalu secepat kilat menjadi berita kutipan yang menarik
bagi media mancanegara. Tak kurang lembaga pemberitaan sekelas BBC pun
ikut menyiarkannya.
Di Indonesia, pernyataan penyanyi
berusia 18 itu membuat berang masyarakat. Meski tak sedikit Belieber,
sebutan untuk fans Justin Bieber, yang membelanya.
Penyanyi
Syahrini melalui akun Twiter meminta pelantun lagu Baby itu
meminta maaf karena telah melukai perasaan rakyat Indonesia.
Justin
Bieber yang semula hanya diam, akhirnya angkat bicara juga. Lewat akun
twitter pribadinya ia mengungkapkan jika pemberitaan tersebut hanyalah
rumor.
Mendengar pernyataan Justin Bieber ini, para fansnya di
Indonesia jadi bersemangat menghujat Syahrini.
Benarkah bahwa
berita tersebut rumor?
Alasan seperti ini kerap dirilis oleh artis
yang terlambat menyadari tingkah laku atau perbuatannya menyakiti hati
publik. Kini dengan kehadiran teknologi informasi yang semakin canggih,
sebuah fakta nyaris tak bisa disembunyikan.
Apalagi saat itu
Justin Bieber sedang menghadiri konferensi pers yang dihadari para
wartawan yang berkewajiban memenuhi hak ingin tahu publik atas peristiwa
yang terjadi di sekitarnya. Hak heran bila BBC pun turut
memberitakannya.
Memang sudah lazim di dalam dan di luar negeri
penyanyi hadir di konferensi pers dengan membawakan lagu terbarunya
secara minus one. Nah, biasanya, perangkat CD atau audio
digital lainnya yang digunakan belum mencapai tingkat mastering.
Tepatnya, baru mengalami pre-mastering, yang tentu saja
kualitasnya belum benar-benar sempurna.
Jadi Justin Bieber tidak
perlu berkilah bahwa yang ia sajikan merupakan buah karya studio kecil
di Indonesia dengan pekerja yang tidak profesional. Pernyataan Justin
bahwa ia berkunjung ke studio kecil di Indonesia ini juga meragukan.
Benar
bahwa ia menggelar konser di Jakarta pada 23 April 2011. Keesokan
harinya, pada malam harinya ia tiba di Bali untuk berlibur, sebelum
melanjutkan tur konser di Brisbane, Australia. Ia menginap di kawasan
wisata Tanjung Lot. Keesokan harinya, ia mencoba seluruh wahana wisata
air di sebuah pantai privat.
Jika saat bermain itu ia terbetik ide
membuat lagu Be Alright, penyanyi sekelas Bieber harusnya
tidak perlu kemudian mencari studio untuk merekam idenya. Ia bisa
menyalurkan idenya di dalam kamar hotelnya, dengan bantuan software
komputer.
Jika ia tidak mampu menggunakan software komputer
itu, ia bisa minta bantuan kru yang menyertainya, atau merekam idenya
melalui bantuan pemain keyboard yang menyertainya berlibur ke
Bali.
“Sekarang membuat lagu sudah seperti menyusun batu bata,”
kata Conrad Lamuri, sound engineer berpengalaman dari
Indonesia.
Ia mengatakan itu dalam sebuah perbincangan dengan
saya. Maksud pernyataannya tak lain bahwa menciptakan lagu saat ini
sudah demikian mudahnya, lantaran tersedianya berbagai program komputer.
Conrad
pun meragukan pernyataan Justin Bieber yang kecewa dengan kru studo
kecil yang ia kunjungi di Bali. Sebab, kata Conrad, umumnya studio musik
di Indonesia menggunakan software yang sama dengan studio musik di
seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, yakni Pro Tools.
“Dan
untuk mengoperasikan software ini, tak harus dilakukan oleh
seorang sound engineer profesional seperti zaman dahulu yang
jumlahnya masih langka. Anak-anak muda dengan mudah bisa mengoperasikan software
ini,” kata Conrad.
Jadi, sangat beralasan bila Syahrini
berkicau di akun Twitter untuk mengingatkan Justin Bieber agar meminta
maaf. Para Belibers juga harusnya bisa melihat persoalan ini dengan
jernih, bahwa tak ada bintang dunia yang begitu sempurna.
Jika
suatu saat mereka kesleo lidah, atau berbuat sesuatu yang tak
menyenangkan, hal tersebut bisa saja terjadi. Tak perlu marah-marah
kepada penyanyi Syahrini yang tidak diundang untuk menghadiri pernikahan
Anang dengan Ashanty itu.
Hujatan para penggemar Syahriini itu
‘sesuatu banget’. Sudah saatnya dihentikan. Tidak produktif. Cuma akan
membuat besar kepala Justin Bieber yang saat ini kabarnya sedang
tertarik dengan pesona wanita lain bernama Vanessa Hudgens, teman
bermain Selena Gomez dalam film Spring Breakers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar